Mengenal 5R, Budaya Kilang Pertamina Plaju Wujudkan Keandalan & Keselamatan Dalam Bekerja

Boominfo.id Palembang——Dalam industri dengan tingkat kompleksitas operasional tinggi, keandalan dan keselamatan tidak hanya ditentukan oleh teknologi dan sistem, tetapi juga oleh perilaku dan budaya kerja setiap individu.

Kilang Pertamina Plaju menyadari bahwa fondasi dari operasional yang andal dimulai dari kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten. Ada suatu budaya yang terus dikampanyekan sebagai bagian dari komitmen membangun lingkungan kerja yang tertib, aman dan efisien. Budaya itu bernama 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Secara historis, konsep ini berakar dari metode manajemen tempat kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan diadopsi luas oleh berbagai industri manufaktur dunia. 5S terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kualitas kerja.

Kilang Pertamina Plaju kemudian mengadaptasi konsep tersebut ke dalam konteks budaya kerja Indonesia dan menerjemahkannya menjadi 5R yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh pekerja di lapangan. Adaptasi ini menjadikan 5R sebagai pendekatan praktis yang tidak hanya menata lingkungan kerja, tetapi juga menumbuhkan kedisiplinan dan rasa memiliki terhadap keselamatan dan keandalan operasi.

Budaya 5R dipandang bukan sekadar program housekeeping, tetapi pendekatan sistematis untuk membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab pekerja.

Prinsip Ringkas mendorong pekerja memilah dan menyingkirkan barang yang tidak diperlukan agar alur kerja tetap efisien. Rapi memastikan setiap peralatan dan material ditempatkan di lokasi yang tepat sehingga waktu pencarian dapat ditekan dan risiko kesalahan dapat dikurangi.

Selanjutnya, prinsip Resik menitikberatkan pada kebersihan area kerja untuk menghindari potensi bahaya, seperti ceceran minyak atau akumulasi material yang mengganggu. Rawat berfokus pada penyusunan dan penerapan Standard Operating Procedure (SOP), termasuk penggunaan checklist agar fasilitas dan peralatan tetap dalam kondisi optimal.

Sementara itu, Rajin menegaskan bahwa 5R harus dilaksanakan setiap hari secara konsisten hingga menjadi budaya yang melekat dalam keseharian pekerja.

Implementasi 5R ini memberikan dampak nyata pada peningkatan keteraturan area kerja, efektivitas operasional, serta pengurangan potensi insiden. Dengan lingkungan kerja yang tertata dan terpelihara, proses operasional dapat berjalan lebih lancar dan risiko dapat diminimalkan. Hal ini menjadi bagian penting dari upaya Kilang Pertamina Plaju menjaga keberlangsungan operasi secara berkelanjutan.

Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Fauzia, mengatakan bahwa penerapan budaya kerja tidak bisa hanya bergantung pada sistem, tetapi harus dimulai dari kebiasaan disiplin setiap individu. “Budaya 5R adalah fondasi penting untuk mewujudkan kilang yang andal dan selamat. Melalui penerapan yang konsisten, kami berharap seluruh pekerja menjadikan 5R bukan sekadar kewajiban, melainkan kebiasaan sehari-hari,” ujarnya.

Melalui kampanye ini, Kilang Pertamina Plaju terus mendorong seluruh pekerja untuk berperan aktif dalam menata area kerja, menjaga kebersihan, serta mematuhi SOP dengan disiplin.

“Melalui kebiasaan positif yang diterapkan setiap hari, Kilang Pertamina Plaju ingin memastikan bahwa standar keselamatan tidak hanya dipenuhi, tetapi benar-benar dihayati oleh seluruh pekerja. Ke depan, penerapan 5R akan terus diintegrasikan dalam berbagai program operasional dan pengembangan sumber daya manusia, sehingga budaya kerja yang tertib, efisien, dan selamat menjadi karakter utama kilang Pertamina Plaju,” tutup Fauzia.